Surabaya
Aku mulai merindukan pantai Aku mulai merindukan putih buih ombakmu Ribut kusam paras wajahmu Gerah gersang suhu kulitmu Tegas keras tulang pipi penghunimu Kota yang aspalnya dulu tergenang darah Pesisir yang dulu terjamah kaki penjajah Dan daratan yang tak kenal subur lembabnya tanah Makhluk akan kembali ke asalnya Begitupula aku Saat aku nan jauh di rantau Saat aku mulai rindu Saat aku terbayang wajah ibu Sejak ini kotamu juga, Ibu Tidak, tak kuharapkan bertemu cinta disini Tak kuharapkan bersemayam di bawah rembulan tenang disini Selama ragaku kuat menopang Wajah-wajah tirus itu Takkan kubiarkan menghias jantungmu dengan sengsara Hanya ini yang bisa kujanjikan Sebagai mahasiswa Sebagai warga negara Yang hatinya teriris melihat tetua renta bekerja Bermandi keringat dan tercetak nyata tulang-tulang kurusnya Yang hatinya tergores melihat anak muda Tak merasakan bangku sekolah