Kegalauan Seekor Anak Kelas Sepuluh
Afternoon, guys. Gue lagi galau berat. Banget. Sangat. Gue udah berkali-kali minta pencerahan dari siapapun, termasuk arwah nenek moyang (?). Pak Devi, Miss Melly, Pak Yayat... semuanya. Dan gue galau abis. Apalagi nilai-nilai gue. Mereka sama sekali nggak membuat gue berani ngambil keputusan ._. walaupun lebih tinggi IPS daripada IPAnya, tapi semua rata-ratanya mulai dari Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Sosiologi Geografi, Ekonomi.....diatas 90. Dan akhir-akhir ini dunia IPS seakan menawarkan tantangan baru.
Kata Miss Melly, diplomat itu bisa ditempuh dari berbagai disiplin ilmu. Gue tertarik sama kedua-duanya. Coba kalo gue masuk IPS. Gue nggak akan semengerti anak-anak IPA kalo bicara tentang kuantum. Tapi kalo gue masuk IPA, gue tau semuanya, seenggaknya dasar-dasar IPA. Gue tau banyak nama-nama ilmiah di biologi, gue bisa menyelami Kimia. Tapi gue nggak akan tau apa itu bursa efek ._. galau kan...
Ibu, Bapak, dan Kakak gue IPA. Yakali, mereka kan sukanya gitu. Satunya suka Matematika, satunya Mesin, satunya lagi Ilmu Gizi ._. Dan gue diplomat щ(゚Д゚щ). Setelah gue liat persyaratan-persyaratannya, inilah hasilnya:
1. Berijazah Sarjana (S-1), Magister/Master (S-2), atau Doktor (S-3)
a. Ilmu sosial dan Ilmu Politik (Jurusan Hubungan Internasional, Ilmu Politik, Studi Kawasan, Ilmu Komunikasi/Hubungan Masyarakat, Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Negara).
b. Ilmu Hukum (Hukum Internasional, Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Bisnis, Hukum Lingkungan, Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara).
c. Ilmu Ekonomi (Jurusan Manajemen dan Studi Pembangunan).
d. Sastra/Ilmu Pengetahuan Budaya (Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Jerman).
Yah bagaimana ini saudara-saudara? Bayangkan kalo gue masuk IPA. Iya kalo gue bisa nyasar dan nembus ke perguruan tinggi jurusan IPS yang ada diatas. Hukum jelas gue ga bisa ._. ya kali gue SMA mau ngambil IPA dan tau-tau gue nyasar mau masuk Hukum, cuma bisa melototin soalnya dah ._. Dan kalo gue ngambil jurusan berbau IPA di kuliah, gue ragu gue bakal bisa lulus tes ini. Kalo diplomat bisa dari jalur lulusan berbau IPA sih gue tenang-tenang aja. Tapi yah ini permasalahannya. Dan belum lagi.....
Gue mulai merasakan ketertarikan tersendiri sama IPS. Gue pengen tau gimana itu caranya mainan saham, berpolitik, berorganisasi, bursa efek, pasar saham, dll. Gue pengen tau gimana rasanya jadi ekonom, sosiolog... Gue pengen ngerasain jiwa sejarah gue.
Miss Melly pernah ngerekomendasiin gue untuk ngebuat sebuah list, dari pelajaran yang paling disukai sampe yang ga paling disukai. Dan urutan pertama gue bukan kedua-duanya. Tapi Matematika ._. Yah karena di Matematika gue enjoy, nggak peduli gurunya sekatro apa. Gue suka Matematika, gue suka nyari x. Bukan ex yak ._. Dan Miss Melly ngasih tau gue kalo gue masuk IPA, dan cita-cita gue jadi diplomat, gue harus tetep belajar IPS sebagai sampingan. Kuncinya, sering dengerin berita, ngikutin perkembangan dunia, dll. Gue harus tau banyak hal. Dan gue ragu gue mampu belajar IPS sendirian ._.
Kata Miss Melly, diplomat itu bisa ditempuh dari berbagai disiplin ilmu. Gue tertarik sama kedua-duanya. Coba kalo gue masuk IPS. Gue nggak akan semengerti anak-anak IPA kalo bicara tentang kuantum. Tapi kalo gue masuk IPA, gue tau semuanya, seenggaknya dasar-dasar IPA. Gue tau banyak nama-nama ilmiah di biologi, gue bisa menyelami Kimia. Tapi gue nggak akan tau apa itu bursa efek ._. galau kan...
Ibu, Bapak, dan Kakak gue IPA. Yakali, mereka kan sukanya gitu. Satunya suka Matematika, satunya Mesin, satunya lagi Ilmu Gizi ._. Dan gue diplomat щ(゚Д゚щ). Setelah gue liat persyaratan-persyaratannya, inilah hasilnya:
1. Berijazah Sarjana (S-1), Magister/Master (S-2), atau Doktor (S-3)
a. Ilmu sosial dan Ilmu Politik (Jurusan Hubungan Internasional, Ilmu Politik, Studi Kawasan, Ilmu Komunikasi/Hubungan Masyarakat, Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Negara).
b. Ilmu Hukum (Hukum Internasional, Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Bisnis, Hukum Lingkungan, Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara).
c. Ilmu Ekonomi (Jurusan Manajemen dan Studi Pembangunan).
d. Sastra/Ilmu Pengetahuan Budaya (Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Jerman).
Yah bagaimana ini saudara-saudara? Bayangkan kalo gue masuk IPA. Iya kalo gue bisa nyasar dan nembus ke perguruan tinggi jurusan IPS yang ada diatas. Hukum jelas gue ga bisa ._. ya kali gue SMA mau ngambil IPA dan tau-tau gue nyasar mau masuk Hukum, cuma bisa melototin soalnya dah ._. Dan kalo gue ngambil jurusan berbau IPA di kuliah, gue ragu gue bakal bisa lulus tes ini. Kalo diplomat bisa dari jalur lulusan berbau IPA sih gue tenang-tenang aja. Tapi yah ini permasalahannya. Dan belum lagi.....
Gue mulai merasakan ketertarikan tersendiri sama IPS. Gue pengen tau gimana itu caranya mainan saham, berpolitik, berorganisasi, bursa efek, pasar saham, dll. Gue pengen tau gimana rasanya jadi ekonom, sosiolog... Gue pengen ngerasain jiwa sejarah gue.
Miss Melly pernah ngerekomendasiin gue untuk ngebuat sebuah list, dari pelajaran yang paling disukai sampe yang ga paling disukai. Dan urutan pertama gue bukan kedua-duanya. Tapi Matematika ._. Yah karena di Matematika gue enjoy, nggak peduli gurunya sekatro apa. Gue suka Matematika, gue suka nyari x. Bukan ex yak ._. Dan Miss Melly ngasih tau gue kalo gue masuk IPA, dan cita-cita gue jadi diplomat, gue harus tetep belajar IPS sebagai sampingan. Kuncinya, sering dengerin berita, ngikutin perkembangan dunia, dll. Gue harus tau banyak hal. Dan gue ragu gue mampu belajar IPS sendirian ._.
Comments
Post a Comment